Routeros Mikrotik Tutorial - Belajar Konfigurasi Dasar Debian 7.4 Wheezy

Konfigurasi Dasar Debian Server ini merupakan langkah awal untuk membangun sebuah server. Pembahasan kita kali ini aku akan menggunakan iso debian 7.4 , kalian dapat mendownload iso ini secara gratis di kambing ui. Dalam pembahasan konfigurasi dasar debian server kita akan membahas mulai dari konfigurasi ip address static hingga repository. Berikut ini ialah list yang akan kita bahas :
  1. Konfigurasi IP Address Static
  2. Konfigurasi IP Address Dynamic
  3. Konfigurasi IP Address Alias
  4. Konfigurasi Hostname
  5. Konfigurasi DNS
  6. Konfigurasi Repository Online
Itu ialah list konfigurasi dasar debian server yang nantinya akan sangat memiliki kegunaan untuk konfigurasi lanjutan debian server. Untuk tutorial kali ini kita mencar ilmu penuh dengan mode cli atau text tanpa ada cursor untuk klik sana sini.

1. Konfigurasi IP Address Static

Kita akan beralih ke windows dulu , pernahkah kalian mensetting ip address pada windows ? pasti pernah, nah pada windows kalau kita ingin menyetting ip address kita tinggal buka open network sharing center kemudian pilih change adapter setting > klik kanan pada lan > pilih properties > pilih ip v4 > pilih manual dan masukan alamat ip dan subnet mask > ok > ok > selesai. Sama halnya dengan windows, konfigurasi ip address di debian ini kita cukup mengerti perintah apa yang akan dimasukan. Sekarang kita masuk ke terminal dan login menggunakan user root. kemudian ketikan nano /etc/network/interfaces maksud dari perintah ini ialah kita mengedit file di direktori /etc/network/interfaces. kurang lebih akan nampak ibarat ini

tambahkan baris seperti ini
auto eth0 iface eth0 inet static address 100.100.100.2 netmask 255.255.255.0 gateway 100.100.100.1
Lihat gambar di bawah ini untuk lebih jelasnya
Kemudian simpan dan keluar ( ctrl x + y )
Jangan lupa restart service networknya dengan perintah service networking restart . Kemudian kita cek apakah konfigurasi yang kita buat berjalan atau tidak dengan perintah ifconfig dan enter. kalau pada eth0 ip addressnya sama dengan yang kita konfigurasi artinya konfigurasi sukses.

2. Konfigurasi IP Address Dynamic

Sama halnya dengan konfigurasi ip address static kita hanya merubah bagian static menjadi dhcp dan menghapus beberapa perintah. kurang lebih ibarat ini

3. Konfigurasi IP Address AliasJangan lupa restart service networknya dengan dengan perintah service networking restart . Silakan cek konfigurasi anda dengan perintah ifconfig , tapi kita mengingat bahwa kalau kita konfigurasi ip address dhcp maka perangkat yang terhubung dengan eth0 ini harus menjalankan service dhcp server. Jika tidak maka interface eth0 tidak akan menerima alamat ip secara otomatis.
Jika konfigurasi ip sebelumnya masing masing interface hanya terdapat 1 ip address, maka kali ini 1 interface terdapat lebih dari 1 ip address. Alias ialah samaran ibarat namanya kita akan membuat 1 interface seperti memiliki banyak interface ( ipaddress ). edit bagian /etc/network/interfaces masukan script atau syntak ibarat ini
auto eth0 iface eth0 inet static address 100.100.100.2 netmask 255.255.255.0 gateway 100.100.100.1  auto eth0:0 iface eth0:0 inet static adddress 192.168.18.1 netmask 255.255.255.0
Mulai dari 0 hingga seterusnya, kemudian simpan dan keluar. Restart service networknya service networking restart . cek konfigurasi tersebut ifconfig. Jika muncul konfigurasi yang kita buat berarti sukses.

4. Konfigurasi Hostname

Hostname ialah nama pengenal sebuah komputer. Tidak hanya insan saja, tetapi komputerpun juga mempunyai sebuah nama untuk pengenal. Untuk menunjukkan nama pada komputer ketikan perintah nano /etc/hostname ganti menjadi IT ( misalkan ). Kemudian edit juga bagian /etc/hosts ganti menjadi ibarat ini
127.0.0.1    localhost 100.100.100.2   IT
kemudian simpan dan keluar. Perlu diingat bahwa setelah kita konfigurasi hostname ini kita tidak dapat merestart servicenya melainkan menjalankan servicenya. Ketikan perintah service hostname.sh start . kemudian cek dengan perintah hostname -f . Jika nama yang muncul sama dengan apa yang kita konfigurasi tadi berarti sukses.

5. Konfigurasi DNS

Konfigurasi dns kali ini bukan dns server tetapi konfigurasi dns biasa, kalau kita melihat sistem operasi windows maka di bawah gateway ada namanya dns. dns ini berfungsi merubah alamat ip menjadi domain dan sebaliknya. Ketikan perintah nano /etc/resolv.conf , jika tidak ada kalian mampu menambahkan sendiri. Hapus semua dan tambahkan nameserver 180.131.144.144 , kalau kita ingin menambah dns 1 lagi maka tambahkan perintah yang sama di bawahnya.

6. Konfigurasi Repository Online

Repository ialah sekumpulan paket-paket yang diharapkan oleh debian itu sendiri untuk menginstall paket yang diharapkan ibarat openssh-server,bind9,apache2 dan lain sebagainya. Di windows kalau kita ingin menginstall sebuah aplikasi maka kita harus memiliki masternya dan klik setup.exe maka proses installasi berjalan dan selesai. Singkatnya repository itu ialah sekumpulan master file. Server kita harus terkoneksi dulu ke internet , sebab pembahasan kita kali ini repository online. ketikan perintah nano /etc/apt/sources.list  masukan repository di bawah ini
deb http://kambing.ui.ac.id/debian/ wheezy main contrib non-free deb http://kambing.ui.ac.id/debian/ wheezy-updates main contrib non-free deb http://kambing.ui.ac.id/debian-security/ wheezy/updates main contrib non-free
Kurang lebih nanti akan ibarat ini

Jika sudah simpan dan keluar. Lanjut ketikan apt-get update , tunggu hingga proses selesai. Setiap kita merubah repository maka kita harus mengupdate dengan perintah sebelumnya ( apt-get update ).

Sumber :
- Web MastahIT

Comments